Pekak Informasi



current mood.

Dulu saya bahagia main Twitter. Saya pikir media sosial tersebut adalah tempat mengasyikan untuk memperoleh banyak pengetahuan. Kalau kalian lihat isi fitur bookmark di Twitter saya, maka kalian akan menemukan segala macam informasi. Sekarang sih masih hobi klik klik bookmark di Twitter, tapi sekarang saya ga tahan dengan segala keriuhan yang ada di sana. Awalnya sih saya berusaha ignore. Tapi lama kelamaan, keriuhannya malah menguras energi, merusak mood. Apalagi sejak banjir sama merebaknya virus Corona ini. Informasinya riuh banget. Ya yang protes sama pemerintah, yang belain pemerintah, yang berusaha ngasih tau penyebabnya, yang bikin meme, you name it, semua ada. Banyak banget yang bikin thread, yang bikin saya jengah. Aneh juga sih ya, padahal tinggal ga usah dibaca aja 😂.




Tapi bukan berarti lantas saya menganggap Twitter jelek ya. Saya tetap merasa Twitter itu banyak manfaatnya. Dan keriuhan ini ga cuman terjadi di Twitter aja. Di percakapan whatsapp group juga demikian. Sehingga akhir-akhir ini saya sering memilih menjadi silent reader. Beruntung pula seminggu kemarin saya ditugaskan diklat di luar kota sehingga bisa sedikit menyepi dari keramaian.

Apakah kisah yang saya alami ini memang terjadi di setiap fase kehidupan dewasa kita ya? Apakah orang yang dewasa itu cepat lelah dengan berbagai informasi yang datang padanya? 

Saya mulai berpikir mungkin bagi penganut minimalis, semua ini tidak menjadi masalah. Seperti halnya minimalis dalam bentuk fisik, secara psikis penganut paham ini mungkin lebih berupaya untuk mengisi pikirannya dengan hal-hal yang penting saja bagi hidupnya. Ada artikel di Internet  yang memang menjelaskan sih bagaimana paham ini membuat stress kita berkurang.

Ah, mungkin paham ini bisa jadi pilihan yang menarik untuk coba didalami.


Notes:
Gambar boleh ambil dari pexels.

Popular posts from this blog

Tujuh...

Keputusan Sulit

#$@%$&$*