Posts

Showing posts from October, 2008

Musicademia 2008: Terima Kasih Pemuda Indonesia, Thanks Ya!!

Image
Nyoho.. Udah lama juga blog ini tidak digerayangi. Akhir-akhir ini sering banget gw mengeluh. Sampai-sampai seorang teman mengingatkan. Iya juga, kebanyakan mengeluh bisa ibadahnya ga berkah. Hehehehehe.. Termasuk tulisan yang satu ini :P. Musicademia 2008 digelar kemarin (29/10). Acara tahunan dari Twilite Orchestra ini menampilkan suguhan orkes yang dikemas untuk kalangan mahasiswa. Bagi gw sendiri ini merupakan kali kedua menikmati Musicademia. Sempat khawatir tidak bisa sampai ke Balai Kartini karena deploy yang bermasalah, gw dan teman-teman kantor mendapati kerumunan orang yang sangat padat di depan pintu masuk. Dari jarak beberapa meter, gw liat si Pla udah bercampur dalam kerumunan orang. Patut diacungi jempol, gairah anak muda untuk menonton hiburan yang berkelas ini. Harus diakui gw menaruh harapan lebih saat menonton konser ini. Sayangnya kenyataannya diluar ekspektasi gw. Pertama, setting ruangannya sebenernya yang agak nggak banget. Pengunjung yang duduk di kursi bagian

Kecewanya BCL

Alkisah satu malam menjelang pesta pernikahannya dengan saudagar asal Malaysia, Bunga Citra Lestari mencoba mengulang perjalanan hidupnya. Memori-memori sejak kecil hingga ia bertemu dengan si pria Malay ini coba ia gali kembali. Dalam getaran rasa, ia menemukan satu nama yang kerap ia sebut dalam buku hariannya. Bukan Sunny, bukan tommy, hengky, udin, apalagi sapii. "Bimo... bimo... Jantungku berdebar tiap kuingat padamu" Bunga memungut teleponnya. Dengan jemarinya yang lentik ia coba mencari apakah masih ada cara tersisa untuk memanggilnya sekali lagi. "Tuut.. tuuut.." (suara telepon tentunya, bukan suara kentut) "Halo.." "Halo, Bimo. Lagi dimana, ngapain..." "Di kamar, tidur, sendiri.." "Oh.." "Di kamar, tidur, sendiri.." "Heh?" "Di kamar, tidur, sendiri.." "!!!!" Lantas dalam sekejap terciptalah lagu Kecewa yang lagi sering banget diputer di radio-radio. Siapa yang menyangka lagu itu

"burung" bernama "otong"

Image
Kemarin gw dan partner kerja (beeeuh berasa Men In Black) menemukan sebuah artikel menarik tentang underwear . Artikel tersebut bercerita tentang si kolor dari sudut pandang si kolor itu sendiri. Abis kelar baca, tiba-tiba partner gw ini nyeletuk.. "Kenapa ya, disebutnya burung??" "Soalnya............" ga ada jawaban. Kenapa yhaaaa... Gw berpikir keras, cuman ga ada jawaban logis sama sekali. "Kenapa ga tikus, ular, atau gajah gitu?" "Kenapa yha mas..." Serius loh.. gw mikirin ini sampe gw pulang. Sampe gw jalan di jembatan benhill pun gw masih mencari jawabannya. Sempat terbersit alasan, bahwa burung itu harus dikandangin, kalo engga bisa terbang. Lhaa?? Emangnya kalo penis (sorry, gw mengatakan hal yang ilmiah loh) ga disangkarin, terus terbang gitu? Kenapa ga singa atau macan tutul? Kan mereka juga harus dikerangkeng juga? Usut punya usut ternyata sebutannya bukan cuman burung dink.. Waktu kecil ada sebut-sebutan lain, tapi "burung"

tahun ke 28

What will I be???? Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf lahir dan Batin