Posts

Showing posts from December, 2008

Chicken Pox

Pada zaman dahulu kala, saat seorang anak terkena cacar air, sang Ibu akan menanamkan ajaran bahwa penyakit ini adalah penyakit eksklusif. Orang yang sudah terkena sakit bintil bintil ini seperti telur bebek yang mendapatkan capnya. Certified. Dijamin tidak akan kembali mengalaminya. Tapi entah kenapa, akhir-akhir ini justru gw sering banget denger bahwa orang-orang yang gw kenal kena sakit cacar. Padahal mereka udzurnya gak ketulungan. Apa tuh virus udah sedemikian canggihnya, sehingga orang yang dulu udah 'di-cap', dapat pula terserang penyakit yang sering sukses berat mengukir tanda-tanda yang tak bisa hilang di wajah. Padahal, belum terdengar kabar ada patch baru yang musti diunduh (a.k.a imunisasi). Permasalahannya adalah, salah satu orang yang lagi kena cacar adalah kakak sepupu gw. Dimana pada tanggal 31 nanti rumahnya akan dijadikan markas peringatan malam tahun baru. Semua orang khawatir tertular, terlebih adik sepupu gw yang akan membawa bayinya yang masih imut-imut.
Image
Aku memilih dia bukan karena kucinta padanya. Aku memilih dia hanya karena kurasa bahagia Rasa bahagia yang tak pernah kuterima Tak patut kuterima Sejak ku khianatiMu, dunia seolah akan runtuh. Tiap ku menatapMu, aku mencoba tuk melupakannya. Yang telah membawaku ke nikmat yang salah. Ku ingin tinggalkannya Ku tau tak adil untukMu, bahkan ingin ku tak lagi bersamanya Engkau yang selama ini mencintaiku, dengan tulus dan sepenuh hatiMu Ku tau ini dosaku yang tak pantas mendapatkan ampunaMu Meski harus mengemis bersimpuh menyembah Ku malu bertobat yang kesekian Dengan meninggalkannya, kupinta Kau untuk memelukku Menjaga hatiku agar tak berpaling dariMu tulisan ini terinspirasi dari sebuah lagu [1] Sumber foto

....... beserta suami.

Ga usah dibaca. Pemikiran ini terbersit ketika gw tadi nonton TV. Acaranya menampilkan tokoh Khofifah Indar Parawansa yang emang lagi hits di jagad perpolitikan tanah air. Bedanya tadi dia didampingi oleh Bapak Indar Parawansa yang, tentu saja, adalah suaminya. Hehehehe baru ngeh aja ooo ternyata ini toh tampang suaminya. Misalkan seorang pejabat pria maju ke depan pentas, banyak orang yang menyimpan keingintahuan, seperti apa istri yang mendampingi mereka dalam keseharian. Tapi ketika tokoh itu seorang wanita, hampir tidak ada yang mempertanyakan seperti apa ya suaminya. Terus gw keingetan sama tokoh-tokoh wanita di Indonesia. Sri Mulyani , Miranda Goeltom , atau Marie Elka Pangestu . Gimana yha rasanya jadi suaminya. Melihat istrinya yang punya peranan penting dalam negara. Sebagai pria, dimana yha mereka menempatkan rasa gengsinya? Gw juga penasaran... pernahkah mereka ikut mendampingi sang istri di acara kantor. Misalkan ada acara halal bihalal di departemen.. "Kepada Ibu Me