Posts

Showing posts from September, 2010

Menatap Punggung Muhammad

Image
rindu kami padamu, ya Rasul rindu tiada terperi Bimbo *curhat colongan* Membaca buku itu bagus untuk mengisi jiwa yang kosong. Dulu saat masih kuliah, di atas KRL menuju kampus banyak banget mahasiswa yang asyik serius baca buku. Dulu loh ya, kala smartphone masih gak exist. Apalagi BBMan, Facebook, Twitter-an. Belum lahir. Menatap Punggung Muhammad, adalah novel karangan Fahd Djibran , yang sebelumnya berhasil memukau (seenggaknya buat gw lah) dengan Curhat Setan nya. Kisahnya tentu saja bukan memeriksa apakah Rasul panuan atau pernah kerokan, tapi lebih pada kerinduan seseorang akan manusia paling berpengaruh di dunia versi Michael H. Hart itu. Pada suatu hari, dia-yang-namanya-tak-pernah-tersebut itu bermimpi. Dalam mimpinya, dia didatangi oleh seseorang yang diyakininya sebagai Muhammad. Nabi terakhir umat muslim. Rasul Rahmatan Lil 'Alamin . Peristiwa tersebut sangat membekas dibenaknya. Bukan saja karena yang hadir tokoh kondang seantero jagad, tapi juga karena si dia-yang-

One Sweet Day

bingung pilih judul... Ya Allah, tolong sembuhkan Ibuku, atau angkat saja ia. Jangan buat dia menderita - @bimown H-8 Emangnya rasanya ditinggal orang tua kayak apa sih, mbak? - @lautkidul beberapa jam sebelum kejadian Siapa yang gak kaget akan ditinggal orang tua tercinta? Termasuk gw dan keluarga. Sopannya, nyokap ga pake pamit-pamitan, kiss goodbye, atau cipika-cipiki. Dia meninggal di pangkuan bokap (sound romantic?), sementara gw masih tidur ileran. Adik gw lebih sial lagi, harus melewatkan momen tersebut karena dapet giliran shift malam. Gw ingat saat pagi itu, gw sedang mencoba menguatkan diri menghubungi adik gw, tiba-tiba taksinya udah nongol di depan rumah. Di tasnya ada bungkusan ayam, yang rencananya mau dikasih buat nyokap. Ketika dia nangis, dia bilang "Mama belum liat aku pake seragam ini, mas. Mama, belum liat aku jadi manager". Kakak mana yang ga meleleh denger adik satu-satunya ngomong gitu? Banyak orang bilang gw dan keluarga sangat tegar melepas kepergia

Dear Mama

Image
Mama, aku mau cerita.. Beberapa bulan yang lalu, di sebuah pesta perayaan ulang tahun teman, masing-masing dari undangan diharapkan memberikan testimoni untuk sang shahibul hajat. Saat giliranku, aku berkata bahwa aku iri dengan temanku itu. Berapa kali dia mendapatkan ujian dari Tuhan? Orang tuanya, dan calon istrinya pergi lebih dulu meninggalkannya menuju keharibaanNya. Aku sedih, karena aku tau keimananku sangatlah rendah. Justru yang datang padaku kenikmatan yang tak ada hentinya. Karir yang bagus, keinginan yang terpenuhi begitu cepat, dan hal-hal bahagia lain yang tak pernah aku sangka. Tentu, aku bersyukur, tapi dalam hati kecilku, aku khawatir ini adalah pembayaran langsung atas amal-amalku selama ini. Aku takut, di hari akhir nanti, Tuhan tak memasukkanku ke surga karena keadaan impas ini. Mama, maafkan aku.. Aku gak tau akan berujung seperti ini. Kesibukan masing-masing dari kami, membuat kami kurang begitu peduli pada Mama. Aku pikir, sakit mama seperti sakit flu biasa saja