Kisah pengembara

Alkisah ada seorang pengembara datang ke sebuah desa
Di sana dia bertemu dengan pemuda lainnya.
Sang pengembara mengutarakan maksudnya untuk tinggal di sana
Dengan senang hati pemuda itu menemaninya
Melihat desa, gunung, dan sungai di dalamnya
Sang pengembara dengan serius menyimak
Merasakan bahwa ia mulai mencintai tanah yang ia pijak

Suatu hari mereka berdua berjalan ke utara
Membelakangi mentari yang sedang panas membara
Kali ini sang pemuda mendengarkan dengan saksama
Kisah sang pengembara yang berkelana sejak lama
Sang pengembara bercerita dengan semangat
Hingga tiba-tiba ia melemparkan buntalan seikat

"Saat ini giliranmu, pemuda. berjalan melihat indahnya dunia,"
"Pandai kau membaca pikiranku, Pengembara.
Sesungguhnya, bukan surga ini yang menahanku,
Tapi keberanianku untuk melangkah maju,"



[1] Foto diambil dari guardian.co.uk

Comments

Popular posts from this blog

Tujuh...

Keputusan Sulit

#$@%$&$*