Dadah Bapak

Banyak orang bilang, saya sangat tegar ditinggal Bapak. Di balik senyum dan canda, hati saya senantiasa merapal doa..


Bagi pembaca yang sekelebat mampir mungkin perlu diinformasikan terlebih dahulu, bahwa 23 Juni lalu, ayah saya yang lebih sering saya panggil Bapak berpulang ke haribaanNya. Sudah sekitar 2 bulan beliau mengidap sakit. Semula kami pikir kami akan berhasil mengalahkan penyakit ini dengan digjaya, tapi ternyata Tuhan berkehendak lain.

Jika ditanya sekali lagi, bagaimana saya bisa tegar menghadapi ini semua, saya sering bercanda, "Gak tau aja, pas menjelang kepergian Bapak mah drama banget... " Tanpa perlu alasan khusus deh. Melihat @lautkidul menangis sesenggukan ketika Bapak sedang sakaratul maut hingga beliau meninggal dalam damai sudah bikin hati saya terilet-silet. Padahal adik saya itu lebih preman loh daripada saya. Saya hanya bisa memeluknya tanpa dapat berucap sepatah kata apapun. Karena pada saat itu, seluruh kata-kata penghiburan  rasanya tak berguna. RALAT memang ga berguna. Mau bilang, "Udah dek, kan masih ada mas,"?? Nanti saya malah diteriaki, "KLASSIK!!"



Tapi sedih terus kan juga tidak akan menyelesaikan masalah. Dunia terus berputar maka hidup harus berjalan. Si nyai sudah bisa bercanda, "Bapak gak ada, aku boleh doong beli motooor???" *Wadezigh* Kemarin di bordes kereta dari Jogja ke Jakarta, saya baru sadar bahwa keadaan ini macam orang baru putus pacar. Kita bisa lupa sama kesedihan kalau ribet sama kerjaan atau lagi asyik sama teman-teman. Sedangkan saat dalam kesendirian, rasa sedih itu suka unjuk rasa. Oh ya, bagi kalian yang mau nanya, emangnya saya sudah pernah ngerasain putus pacaran, sini siap-siap saya siram air keras.

Sulit rasanya untuk menerima saya dan adik kini menyandang status yatim piatu. Tapi kami harus bersyukur, dikelilingi keluarga dan sahabat yang suportif. Sebuah kalimat "terima kasih" mungkin tidak cukup atas segala perhatian dan bantuan yang diberikan. Biarlah Tuhan saja yang membalas menghitung.

Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shagira

Comments

Anonymous said…
emang pernah putus pacaram mas momo? hihihi *lari
MoMo said…
*tabok*
cicianggitha said…
gakpapa mas disiram air keras, biar sekalian hati saya membatu dan mengeras demi cinta...

*dhuaaarrr*

Popular posts from this blog

Tujuh...

Keputusan Sulit

#$@%$&$*