CAST: Catatan Akhir Seorang Trainee

Jakarta, 11 Juli 2008

Kurang lebih 100 jam lagi gw (seharusnya) akan melepaskan diri dari status trainee. 100 jam bukanlah waktu yang lama, setidaknya akan menjadi sedikit jika dikurangi dengan makan, mandi, nonton dvd, gosip dengan teman, anjang sana sini, cuci mata, haha hihi, dan sisanya mengerjakan tugas. Satu kali lagi ujian akan gw tempuh, dan status gw pun harus berubah: menjadi seorang karyawan bank BUMN atau memperbaharui CV dan menjajakan diri kembali.

Banyak kesan yang diperoleh selama kurang lebih enam setengah bulan, 130 hari, atau 1040 jam gw mengikuti pendidikan ini. Ternyata bukan suatu yang gampang bekerja di sebuah bank. Setidaknya itu yang gw rasakan. Mempelajari kegiatan perbankan hampir sama halnya seperti kamu akan mengatur sebuah negara. Tingkat suku bunga BI yang goyang aja bisa mempengaruhi stabilitas negara. oleh karena itu kita (kita?) harus memperhatikan kondisi makro, peraturan BI, dan kondisi pasar atau nasabah untuk menetapkan suatu kebijakan. Pusing mak! Banyak sekali ilmu yang gw dapat di sini. Mulai dari pengetahuan perbankan dasar (seperi bagaimana konsep kliring dan RTGS) hingga ke perbankan yang khusus seperti istilah-istilah di perbankan syariah -mudharabah, murabahah, musyarakah, wadiah, hah hah hah- yang hanya dapat disebutkan jika kamu memiliki keyakinan pasti bahwa kamu ga bermasalah dengan bau mulut.

Ujian demi ujian sudah dilewati. Alhamdulillah gw bisa melaluinya dengan baik. Hehehehehehe gw jadi ingat lagu d'Massiv yang menjadi soundtrack kami tatkala kami akan ujian.

"Kau hancurkan aku dengan diktatmu. Tak sadarkah kau telah menyakitiku. Lelah hatiku memikirkanmu. Diktat ini membunuhku"

Untuk tahap terakhir ini, gw pasrah. Datang dari kolam yang kecil dengan pekerjaan sederhana, tiba-tiba gw harus mengerjakan pekerjaan segede gaban -untuk ukuran gw-. Analisis, deployment, rapat, bertemu orang, ternyata ga semenyenangkan yang pernah gw bayangkan. Kadang gw hopeless, kadang gw stress sendiri, kadang malah sampe mual-mual pengen mangga muda (loh?). Setiap malam hari gw didera mimpi buruk: mempertanyakan diri sendiri, "Gimana ini? Bisa ga?". Mario Teguh pernah bilang, "Kita tidak akan mencapai sesuatu yang diluar keyakinan kita bahwa kita dapat mencapainya,". Gw percaya itu, dan gw terus menghibur diri untuk membiarkan semuanya berjalan apa adanya - yang penting udah usaha sekuat tenaga. Apa semua ini menunjukkan ketidak-nyamanan gw dengan pekerjaan ini? Mungkin juga.

Kadang gw melihat sekeliling gw, melihat bagian lain yang bisa tertawa meledak-ledak sementara di sini kepala dan jantung lagi ajojing disko. Tapi gw yakin kerjaan mereka pasti punya kesulitan sendiri, yang ga gw tau. Buat apa melihat orang lain? Kalau gw liat anak-anak bagian gw, mereka megang dua sampe tiga sampe seolah-olah mereka ingin mengangkat bendera putih, ga sanggup. Sementara gw melihat gw sendiri ga ada apa-apanya. Hanya mengerjakan satu task. Makanya gw ga mau mengeluh di depan kabag gw, dan di depan teman-teman gw. They support me a lot. Gw jadi terharu, padahal gw ngerasa ga bisa apa-apa gini. Huks huks. Terima kasih teman-teman. Lagi-lagi gw ga percaya diri. Ga bagus.

Di training juga, Alhamdulillah gw menemukan sedikit perubahan gaya hidup. Sekarang gw jadi rajin puasa Senin Kamis. Awalnya gara-gara anak asrama pada rajin puasa terus gw ikutan. Lama kelamaan koq yha nyandu. Tapi sayangnya sekarang shalat maghrib keseringan di jamak. Padahal kalo singular lebih baik (emangnya Bahasa Inggris? :P). Yang aku sayangkan adalah resiko kerja di bank yang tidak memperbolehkan jeruk makan jeruk. Jatuh cinta?? Ehmm.. yha wajarlah namanya juga kebutuhan psikologis. Wehehehehehee..

Gw mau mengucapkan terima kasih untuk 10 orang teman PPS IT ku. Support kalian selama ini berarti banget buat aku. Terima kasih untuk mentorku, yang malangnya kena serangan jantung. Get well soon, kang! Untuk seluruh pengajar, untuk seluruh narasumber, untuk seluruh karyawan cabang Kebayoran Baru, klien bisnis, klien gudang beras, teman-teman divisi IT, teman-teman PPS yang kucintah, dan semua pihak yang telah membantuku mencapai satu demi satu bagian yang pastinya akan menjadi bahan dasar dari proses pembentukan kedewasaan diri gw.

Hfff.. wish me luck! Di luar sana udah ada proyek yang 'cawe-cawe' (minjem istilahnya Kabag gw). Diambil apa engga, yha tergantung hasilnya nanti ;)




Comments

Anonymous said…
Selamat yah Mo....semoga sukses selalu!!!!

Jangan terbawa stress....nikmatin ajalah hidup. Sedikit demi sedikit elo pasti bisa dan tambah menguasain kok. Suatu saat elo jadi supervisor deh :D
Anonymous said…
wish me luck too my bro...
Christiono H said…
sukses yah :),
salam buat si fajar juga.
Anonymous said…
Emang mereka gag ada kerjaan kali bim...

Popular posts from this blog

Tujuh...

Keputusan Sulit

#$@%$&$*