Minggu II

Kalau dulu orang tua kita kenal Epos Mahabarata dan Ramayana, gw rasa J.K Rowling berhasil menambahkannya dengan membuat epos generasi muda masa kini.

Ehem. Minggu ke dua gw di asrama. Gw sudah bisa menyesuaikan diri dengan kasur - pelor (nempel molor). Setiap gw melemparkan badan gw ke ranjang, goyang goyang dikit, gw sudah merasakan ke-pewe-an yang dahsyat, yang dapat berlanjut ke tahapan istirahat selanjutnya (tidur ayam-ngiler-ngorok). Tapi ternyata proses adaptasi teman-teman gw yang lain lebih cepat dari gw. Ada yang jam 8 udah grok grok.

Seandainya ada kamera dan mengambil gambar lorong di pagi hari, di saat setiap orang keluar dari kamar menjinjing tas dengan pakaian kemeja atau blazer, berjalan menuju satu arah yang sama, mungkin mengingatkan orang dengan The Apprentice (halah gaya). Sayangnya di sini ga ada Donald Trump, dan senangnya kita bukan orang yang bersaing. Layaknya cerita reality show, di minggu ini muncul konflik-konflik baru. Cinta, amarah, gosip beredar. Tapi ya itulah kenyataannya. Kehidupan bukan sebuah garis datar tanpa liku. Ada gelombang naik dan turun, yang kalau diyakini punya makna tersendiri. God Bless aja bilang "dunia ini panggung sandiwara" :D

Minggu ini juga gw sudah cukup tercekoki dengan istilah perbankan. CAR, LDR, GWM, NII, NIM, ROI, ROA, ROE, bla bla bla, bikin garuk kepala, hingga kadang mengelus dada. Belum lagi sejarah perbankan dan isu-isu perbankan yang suka ga nyampe ke otak. Kalau kayak gini, kami mulai berharap pada instruktur-instruktur agar mampu menjelaskan dengan bahasa yang lebih membumi.

Selain berhadapan dengan studi perbankan, kami harus menghadapi satu lagi musuh utama di kelas. Ngantuk. Masing-masing orang sudah berupaya memerangi dengan segala cara. Kebanyakan mengantungi peluru-peluru kopiko, relaxa, ataupun kiss. Ada juga yang dengan mencuci muka, atau yang lebih ekstrim, mengompres mata dengan gelas yang ada di depan meja. Tinggal satu yang belum dicoba, berzikir agar roh-roh ayam (begitu kami menyebut setan yang membuat mata kami layaknya ayam terkena tetelo) tidak terus-terus mendengungkan requiem nina bobonya.

Apa yang terjadi minggu depan? Oh apa yang terjadi, terjadilah.... :)

Hari ini Julian mengadakan farewell party sehubungan dengan kepergiannya untuk studi ke Iowa, US beberapa hari lagi. Padahal kalau dipikir, ga bakal ilang contact selamanya juga gitu, tapi lebih ke memohon dukungan dan doa agar dia bisa menjalani hari-harinya di sana dengan baik. Good luck bro, wish you all the best lah.

Comments

Unknown said…
ya.. begitulah..
kehidupan di asrama memang gitu
gimana?
ya gitu..
pokoknya gitu la..
semoga betah :D

Popular posts from this blog

Tujuh...

Keputusan Sulit

#$@%$&$*