My Hero

Buka quickieexpress.com, official website film besutan Dimas Djay yang menggandeng Kalyana Shira, terus coba kuisnya. Hasilnya manthap.. ahahahahaha.. kena gw!! Siyal!!!

Merdeka!! Heheheehe.. tulisan ini didedikasikan untuk memperingati hari Pahlawan yang diperingati -walau nyatanya, banyak juga yang males inget- tiap tanggal 10 November. Orang-orang yang makan bangku sekolahan pasti pernah dikenalkan dengan berbagai macam pahlawan. Stereotype pahlawan yang terpatri dalam ingatan masyarakat - Indonesia, setidaknya- kebanyakan seperti itu. Padahal gw rasa si tidak sesederhana itu. Ada definisi yang lebih luas mengenai kata Pahlawan.

Everybody has a hero in his/her heart. Ada yang menganggap sang guru adalah pahlawannya - ada lagunya gitu loh.. - , mengangkat dirinya dari lembah kebodohan. Orang tua, Bapak Ibu, Nyak Babeh, juga banyak digambarkan sebagai pahlawan anak-anaknya. Baik terpaksa ataupun tidak, mereka adalah orang-orang yang berkontribusi menjaga eksistensi kita di kehidupan ini. Setidaknya ini menurut yang gw rasakan loh ya... -takut dianggap durhaka buwihihihi-, cuman buat anak-anak yang tak pernah mengecap kasih sayang.... ehmm.. entahlah... Untuk tahun ini, pahlawan gw adalah orang di gambar ini..


Namanya Barnabas Suebu. Baru-baru ini dia termasuk ke dalam Heroes Of The Environment, versi Majalah TIME. Sebagai gubernur pertama Papua yang dipilih oleh rakyat secara langsung, beliau mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk mempertahankan hutan yang ada di Papua. Obrolan gw dengan sepupu gw -si aktivis greenpeace ini- ternyata sesuai kan :D, pembabatan hutan di Papua sudah mulai mengkhwatirkan. Salah satu langkah yang diambil oleh Greenpeace adalah dengan memberikan penyuluhan pada suku-suku setempat, bahwa tanah adat yang ada di situ seharusnya tidak boleh dirusak.

Dengan masuknya beliau di jajaran tokoh "hijau" dunia, semoga saja bisa membuat pemerintah Indonesia lebih concern lagi ke masalah lingkungan ini. Semoga juga, United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang bakal digelar di Bali Desember ini bukan hanya suatu kegiatan 'ecek-ecek', tapi akan membawa follow-up yang baik dan berguna untuk menyelamatkan bumi tercinta.

Amin.

*picture is taken from time.com

Comments

Anonymous said…
Permisi, saya numpang komen gak penting :D

Itu sejak kapan elu sepupuan sama Barnabas Suebu? Dia bukannya putra Papua aseli yah? *dasar ngaku-ngaku :P*
MoMo said…
Hahahahaha gw salah ngebuat statement kayaknya syn..

Maksud gw, waktu itu gw ngobrol sama sepupu gw *bukan Bapak Barnabas ini* soal penebangan di Papua...

Maaf atas salah pahamnya.. :D

Popular posts from this blog

Tujuh...

Keputusan Sulit

#$@%$&$*