Kembali Menulis
Membaca blog ini kembali membuat saya rindu dengan masa-masa mampu untuk mengeluarkan keluh kesah melalui media ini. Sayangnya seringkali niat atau semangat untuk menulis dibayangi oleh ketakutan membuang-buang waktu. Salahkan pada tren media sosial yang menjadikan kita sebagai generasi instan. Pak Yanuar Nugroho dalam sebuah webinar pernah mengatakan bahwa dari semua informasi instan ini, harga yang perlu dibayar adalah kedangkalan. Padahal memilih kata-kata, merangkainya menjadi kalimat, dan menghasilkan sebuah paragraf juga punya keasyikan tersendiri. Meskipun, isinya ya masih dangkal juga 😝. Selain menulis hal-hal yang tidak berguna seperti saat ini, kadang muncul hasrat untuk membuat cerita. Akun wattpad sudah punya, ide kadang lalu lalang di kepala, tapi sekali lagi selalu tidak pernah selesai. Padahal ya ga perlu takut ya. Dewi Lestari bikin rapijali aja pakai dipetieskan beberapa tahun. Nulis mah nulis aja, Bim. Toh ga ada juga yang baca 😆. Ah mau coba ah, semoga suatu